Senin, 30 Desember 2019

SUTRA DHARANI METERAI KOTAK SARIRA SELURUH TUBUH RAHASIA HATI SEMUA BUDDHA (TAISHO TRIPITAKA 1022A, TAISHO TRIPITAKA 1023)

SUTRA DHARANI METERAI KOTAK SARIRA SELURUH TUBUH RAHASIA HATI SEMUA BUDDHA

The Sutra Of Casket Seal Dharani From The Secrete Whole Bodies’ Relics Of All Buddhas' hearts


Sarvatathāgatādhisthānahrdayaguhyadhātuka-
ranndamudrādhāranisūtra.

一切如來心祕密全身舍利寶篋印陀羅尼經

Yiqie Rulaixin Bimi Quanshen Shilibaoqieyin Tuoluonijing



Diterjemahkan dari bahasa Sansekerta ke dalam bahasa Mandarin oleh Yang Arya Amoghavajra semasa Dinasti Tang
Diterjemahkan dari bahasa Mandarin ke dalam bahasa Inggris oleh Jian-shan Lin
Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia oleh Ivan Taniputera

Taisho Tripitaka no. 1022A & 1023
.

Jasa pahala terjemahan ini dilimpahkan pada Empat Permata.

.
Dilarang menyebar luaskan sebagian atau seluruh terjemahan ini tanpa seizin penerjemah. Jika telah mendapatkan izin untuk disebar-luaskan maka tidak boleh menambah atau mengurangi apa pun yang terdapat di terjemahan ini dari awal sampai akhir, dan linknya harus tetap dicantumkan. Tidak boleh mengubah apa pun sebagaimana yang tercantum di sini.
.
Kritik dan saran membangun untuk kesempurnaan terjemahan diterima dengan senang hati.
.


Thus I have heard, at one time, The Buddha was at the Precious Bright Pond in the No-dirt Garden in the country of Magadha, surrounded by an assembly of uncountable high Bodhisattvas, High Pratyeka Buddhas, Devas, Nagas, Yaksas, Gandharvas, Asuras, Garudas, Kinnaras, Mahoragas, Human beings and Non-human beings.

DEMIKIANLAH YANG TELAH KUDENGAR. Sang Buddha sedang berdiam di Kolam Kegemilangan Berharga di Taman Tanpa Kekotoran, Negeri Magadha. Ia dikelilingi oleh kumpulan tak terhitung para bodhisattva serta pratyeka buddha tingkat tinggi, naga, yaksha, gandharva, asura, garuda, kinnara, mahoraga, manusia, dan bukan manusia.

***

At that time, a high Brahman in this assembly whose name was No-dirt  and Subtle Light. He was a wise man of profound knowledge. All people were delightful to meet him. He took refuge with Triple Gems and always did ten good deeds. He was very mercy and wise. He always wished all living beings to be completely good and rich.

Pada saat itu hadirlah seorang brahmana mulia dalam kumpulan itu yang bernama Tanpa Kekotoran serta Cahaya Mendalam. Ia merupakan seorang bijaksana dengan pengetahuan mendalam. Semua orang senang berjumpa dengannya. Ia telah berlindung pada Tiga Permata dan senantiasa melaksanakan sepuluh tindakan bajik. Hatinya selalu diliputi belas kasih dan bijaksana. Ia selalu berharap agar semua makhluk berada dalam keadaan sejahtera serta berkelimpahan.

***

This Brahman No-dirt and Subtle light stood from his seat. He walked to The Buddha and surrounded Him for seven times. He offered The Buddha with many flowers and incense. He put very expensive clothes and jewellery on The Buddha. He made obeisance to The Buddha's feet , stood by one side and said: " We invite The World Honoured One and all of you to accept my offering in my home tomorrow morning. Then The Buddha promised.

Brahmana yang bernama Tanpa Kekotoran dan Cahaya Mendalam itu bangkit dari tempat duduknya. Ia berjalan mendekati Buddha serta mengelilinginya sebanyak tujuh kali. Dipersembahkannya banyak bunga serta dupa pada Buddha. Ia meletakkan jubah-jubah dan perhiasan sangat berharga di hadapan Buddha. Ditundukkannya kepalanya sebagai tanda hormat ke kaki Buddha, lalu berdiri pada satu sisi seraya berkata, “Kami mengundang Yang Dijunjungi Dunia dan siapa saja yang hadir di tempat ini untuk [bersama-sama] menerima persembahan di tempat kediamanku besok pagi.” Buddha menerima undangan itu.

***

The Brahman knew The Buddha accepted his invitation. He returned home quickly and prepared one hundred delicious food and drinks at night. He cleaned all his halls and rooms. He hanged many banners. He brought his relatives with incense, flowers and good music in the next morning. They came to The Buddha and said: "It is the right time, please come to my home". The Buddha answered the Brahman No-dirt Subtle Light kindly and announced to the mass: "All of you should go to the Brahman's home and receive the offering to let them receiving big benefit. Then The Buddha stood up from his seat. Various colour light from The Buddha shown to ten directions as soon as The Buddha stood. All the people saw and started to walk.

Sang brahmana memahami bahwa Buddha menerima undangannya. Dengan segera ia kembali ke tempat kediamannya serta mempersiapkan seratus makanan dan minuman lezat malam itu. Dibersihkannya seluruh gedung dan ruangan, serta digantungkannya banyak panji-panji. Pagi berikutnya, ia membawa serta keluarganya sambil membawa dupa dan bunga. Para pemain musik turut serta dalam rombongan tersebut. Mereka menghadap Buddha dan berkata, “Telah tiba waktunya, silakan datang ke tempat kediamanku.” Buddha menyetujui apa yang dikatakan Brahmana Tanpa Kekotoran dan Suara Mendalam itu. Beliau mengumumkan pada semua yang hadir di tempat itu, “Kalian semua hendaknya pergi ke rumah brahmana ini guna menerima persembahan sehingga ia dapat memperoleh pahala kebajikan besar.” Kemudian Buddha berdiri dari tempat duduknya dan bersamaan dengan itu memancarlah cahaya aneka warna. Semua orang yang menyaksikannya ikut [bangkit berdiri] dan mulai berjalan [bersama-sama].

***

Then the Brahman brought with him incense and flowers respectively with his relatives and devas, nagas, Astha Gathyas, the four Brahman Kings walking in front to open and guide the way for The Buddha.

Selanjutnya, sang brahmana beserta keluarganya berjalan sambil membawa dupa serta bunga. Demikian pula dengan naga surgawi, delapan kelompok makhluk dan Empat Maharaja Langit. Mereka berjalan di depan guna menjadi pembuka serta penunjuk jalan bagi Buddha.

***

At that time The Buddha walked to a small distance and arrived at a garden named" RICH"

Tidak berapa lama Buddha berjalan, tibalah ia di sebuah taman yang bernama “Kaya.”

***

There was an old Stupa which was damaged with brambles and grass. It was buried with tiles and rocks. It looked like a mound of mud. The Buddha walked to this Stupa. The Stupa shone very brightly. A sound from this mound of mud praising:

"Good indeed, Good indeed, Sakyamuni. Your walk today is in a very good situation. And Brahman, you will receive great benefit today." Then The Buddha paid respect to the Stupa and walked surrounding clockwise to the Stupa. The Buddha took off his gown and put it on the mound of mud. He wept seriously. After weeping He smiled again. At that time all Buddhas from ten directions saw and wept. They emitted bright lights to shine this Stupa. All the people was frighten and confused. At that time The Vajrapani Bodhisattva wept seriously. He walked to The Buddha in a dignified manner with his pestle turning and said to The Buddha:"

Di sana terdapatlah stupa tua yang rusak dan ditumbuhi oleh alang-alang dan rumput. Stupa itu terkubur dalam tumpukan ubin serta bebatuan. Ia nampak bagaikan seongok lumpur. Buddha berjalan menuju stupa tersebut, yang memancarkan sinar gemilang. Terdengarlah suara pujian dari gundukan lumpur itu:

“Bagus sekali, bagus sekali, Sakyamuni. Hari ini merupakan saat yang sangat menguntungkan, dan engkau, wahai Brahmana, akan menerima pahala kebajikan luar biasa.” Kemudian Buddha menghaturkan penghormatan pada stupa itu dan berjalan mengelilinginya searah jarum jam. Buddha mengambil jubahnya dan meletakkannya di atas gundukan lumpur tersebut. Ia menitikkan air mata dengan derasnya. Setelah menangis Buddha tersenyum kembali. Pada saat itu, para Buddha dari sepuluh penjuru menyaksikan peristiwa tersebut dan meneteskan air mata pula. Mereka memancarkan sinar terang pada stupa ini. Semua orang yang melihatnya menjadi gemetar dan bingung. Bodhisattva Vajrapani [juga] menitikkan air mata pada kesempatan itu. Ia berjalan ke hadapan Buddha dengan sikap hormat sambil membawa vajranya dan bertanya:

***

Why is it so bright? Why do you weep? And The Buddhas from ten directions are appearing with such a brightness. We wish The Thus Come One to explain my question to the mass.

“Mengapakah cahaya yang dipancarkannya begitu gemilang? Mengapakah engkau menangis? Para Buddha dari sepuluh penjuru menampakkan diri dengan kecemerlangan yang sama. Kami berharap agar Tathagata menjawab pertanyaanku di hadapan semua yang hadir di tempat ini.”

***

Then The Bhagavan told Vajrapani." All Buddhas' uncountable kotis heart dharani secrete seal Dharma is in this great whole body relics concentration Buddhas' Stupa. This Stupa became overlapping with no gap, as many as sesames. Hundreds and thousands of kotis Buddhas Bodies are also as many as sesames. Hundreds and thousands of kotis Buddhas' whole bodies relics concentration, even the eighty four thousand Dharmas are inside this Stupa.

Sang Bhagava memberitahu Vajrapani, “Tak terhingga Dharma Meterai Rahasia Dharani Hati terdapat dalam Stupa Kumpulan Sarira Seluruh Tubuh Buddha ini. Stupa ini benar-benar dipenuhi [olehnya] tanpa celah sedikitpun, sebanyak biji wijen; dengan ratusan dan ribuan koti tubuh Buddha, yang banyaknya juga bagaikan biji wijen. Ratusan dan ribuan koti kumpulan sarira seluruh tubuh Buddha, bahkan 84.000 Dharma bersemayam dalam stupa ini.

***

Ninety nine hundreds of thousands of millions kotis Buddhas' heads' form are also inside. Because of this wonderful reason, no matter where this Stupa is, it is very spiritual efficacious. The wonderful virtue may satisfy all Earthly good wishes."

[Selain itu], tak terhingga [sarira] yang berbentuk seperti kepala Buddha terdapat di dalamnya. Karena musabab yang luar biasa inilah, tidak peduli di manapun stupa ini berada, ia memiliki daya spiritual yang luar biasa. Pahala kebajikannya sanggup mengabulkan seluruh dambaan duniawi.

***

When the mass heard The Buddha said like that. They left all the dirty thoughts, and all the worries were gone. They obtained clean Dharma eyes. They obtained one of the result according to their different conditions. Their benefit were also different. Some body obtained Sakadagamin, Sotapannas, Anagamin, Arhat, Pratyeka Buddhas and Boddhisattva, Avaivartas, Sarvajnanas. Some people were certified to obtain the primary stage, the second stage until the tenth stage of Boddhisattva position. Some of them obtained satisfied Sad-Paramita. The Brahman left dirty thoughts and obtained five spiritual penetrations.

Ketika hadirin mendengar apa yang [baru saja] dibabarkan Buddha tersebut. Mereka menghapuskan segenap kekotoran batin dan begitu pula dengan seluruh kekhawatiran dalam diri masing-masing. Mereka merealisasi mata Dharma nan murni serta memperoleh buah hasil sesuai dengan kondisi spiritual dan timbunan pahala kebajikan mereka yang beraneka ragam. Beberapa orang mencapai tingkatan sakadagamin, shrotapanna, anagamin, arhat, pratyeka buddha, bodhisattva, avaivartas, serta kebijaksanaan sarvajnana. Selanjutnya ada pula yang mencapai tingkatan Bodhisattva pertama, kedua, hingga kesepuluh. Beberapa di antara mereka menyempurnakan enam paramita. Sang brahmana sendiri menghapuskan kekotoran batinnya dan merealisasi lima penembusan spiritual.

***

When Vajrapani Bodhisattva saw this strange matter, he said to The Buddha: " Good indeed, so strange. We obtain such wonderful merit and virtual since we hear about it. If we hear the truth and wholeheartedly believe it, how much merit and virtual we can obtain?"

Ketika Bodhisattva Vajrapani menyaksikan hal yang ajaib ini, ia bertanya pada Buddha, “Bagus sekali, sungguh ajaib. Kami memperoleh pahala kebajikan luar biasa setelah mendengarnya. Jika kami mendengarkan ajaran kebenaran dan dengan segenap hati meyakininya, berapa besarkah jasa serta pahala kebajikan yang akan kami peroleh?”

***

The Buddha said: " Listen Vajrapani. If there are faithful men or faithful ladies and the four groups of disciples of mine in the future bring forth to write this Sutra, it is equal to write all Sutras spoken by ninety nine hundred thousand kotis Buddhas. They have planted good roots in front of ninety nine hundred thousand kotis Buddhas. All the Buddhas take care of them just like protecting their eyes, also like the mercy mothers taking care of their sons. If anybody read this one Sutra, it is equal to reading all Sutras spoken by all Buddhas from the past, present and the future. Because of this reason, ninety nine hundred thousand kotis Buddhas, Proper Enlightened Ones as many as sesames come range upon range without any gap. They show up day and night to bless this people. So all Buddhas as many as uncountable sand grits in the Ganges will arrive even when the previous Buddhas range hasn't left. They come by turns like the sands revolving in the whirling water. They come to and fro without stop. If anybody offers this Sutra with incense, flowers, beautiful clothes and wonderful decorations. They become Heavenly flowers, beautiful clothes and wonderful decorations made from seven gems appearing in front of ninety nine hundred thousand kotis Buddhas from the ten directions of the Universe. These things piled up like The Sumeru Mountain for offerings. The good roots they plant are also so many."

Buddha berkata, “Dengarlah wahai Vajrapani. Jika ada pria atau wanita serta empat kelompok siswaku yang memiliki keyakinan di masa mendatang menuliskan sutra ini, maka tindakan itu dapat disamakan dengan menyalin seluruh sutra yang dibabarkan sembilan juta sembilan ratus ribu koti Buddha. Semua Buddha akan menjaganya laksana melindungi matanya sendiri, atau bagaikan seorang ibu yang merawat anaknya. Apabila seseorang membaca sutra ini, maka tindakan itu dapat disepadankan dengan membaca semua sutra yang dibabarkan para Buddha di masa lampau, sekarang, dan mendatang. Oleh karena itulah, sembilan juta sembilan ratus ribu koti Buddha, Yang Tercerahi, sebanyak biji wijen hadir semuanya tanpa celah sedikitpun. Mereka menampakkan diri guna melimpahkan berkah baik siang maupun malam pada orang ini. Semua Buddha yang jumlahnya bagaikan butiran pasir di sungai Ganga akan hadir, kendati para Buddha yang telah hadir sebelumnya masih belum meninggalkan tempat tersebut. Mereka datang bergiliran bagaikan pasir yang bergerak memutar dalam pusaran air. Mereka datang dan pergi tanpa henti. Jika seseorang mempersembahkan bunga, jubah indah, serta perhiasan yang elok dipandang pada sutra ini, maka seluruh persembahan itu akan berubah menjadi bunga-bunga surgawi, [sedangkan] jubah serta perhiasannya akan berubah menjadi benda-benda yang terbuat dari tujuh jenis permata di hadapan sembilan juta sembilan ratus ribu koti Buddha dari sepuluh penjuru tersebut. Benda-benda ini akan berlipat ganda hingga setinggi Gunung Sumeru guna dipersembahkan. Benih kebajikan yang mereka tanam sungguhlah besar.”

***

At that time, the Devas, Nagas, Asta-Gatyah, Humans and Non-humans heard about this. They felt very strange and talked to each other:" So strange is this spoiled mound. It has such spiritual change because of the Buddhas' blessing." Vajrapani asked The Buddha again:

Pada saat itu, para naga surgawi, delapan kelompok makhluk, [baik] manusia dan bukan manusia mendengar mengenai hal ini. Mereka merasa keheranan dan berkata satu sama lain, “Begitu anehnya gundukan [lumpur] terbengkalai ini. Ia telah berubah wujud secara spiritual karena berkah para Buddha.” Vajrapani bertanya pada Buddha kembali,

***

"The World Honored One, why is the seven gems Stupa becomes a mud mound now?"

“Yang Dijunjungi Dunia, mengapa stupa tujuh permata itu menjadi gundukan lumpur sekarang?”

***

The Buddha told Vajrapani: " This is not a mound. It is a wonderful great Stupa. It does not appear because the mass's bad karma. The Stupa was hidden but the whole bodies of Buddhas are not destructive. How can the vajra bodies of Buddhas be destroyed!

Buddha berkata pada Vajrapani, “Ini bukanlah gundukan lumpur sama sekali. Ia merupakan stupa agung nan ajaib. Stupa itu tidak terlihat [keagungannya] karena pengaruh karma buruk orang yang melihatnya. Stupa itu tak terlihat tetapi keseluruhan tubuh Buddha [yang tersimpan di dalamnya] tidaklah rusak. Bagaimana mungkin tubuh vajra seorang Buddha dapat dihancurkan?

***

When I enter nirvana, in the age of decadence and compelling. If anybody who do illegal deeds, They should be punished to the Hell. They do not believe the Triple Gems. They do not plant any good roots. Buddhism will be hidden because of this reason. But this strong and durable Stupa would not be destroyed because of blessing from all Buddhas' spiritual power. The living beings without wisdom are covered by karma. They spoil the gems and do not know to use it. Today I weep because of this reason. All Buddhas weep also.

Setelah aku parinirvana, pada zaman kemerosotan dan kekacauan; umat manusia akan melakukan tindakan-tindakan jahat, mereka akan terjerumus ke neraka. Mereka tidak meyakini Tiga Permata. Mereka tidak menanam benih kebajikan. Buddhadharma akan “lenyap” karenanya. Tetapi stupa yang kuat dan kokoh ini tidak akan hancur karena berkah kekuatan spiritual semua Buddha. Para makhluk yang diliputi pandangan salah diselubungi oleh karma buruk. Mereka menyia-nyiakan permata berharga dan tidak tahu bagaimana memanfaatkannya. Itulah yang menyebabkan aku menangis hari ini dan begitu pula dengan semua Buddha lainnya.

***

Moreover, The Buddha told Vajrapani: "If anybody writes this Sutra and put it into a Stupa. It will be a Stupa of all Buddhas' Vajra Store. It is also a Stupa of all Buddhas' Dharani Heart Secrete Blessing. It is a Stupa of ninety nine hundred thousand kotis Buddhas. It is also a Stupa of all Buddhas' tops and eyes. It will be protected by all Buddhas' spiritual power. If anybody put this Sutra into a Stupa or a Buddha statue, This Statue will be made by seven gems. It will be very efficacious and will fulfill all wishes. The umbrellas, covers, nets, wheels, plates, bells, bases and steps will be made by power. The material from mud, wood, stone or brick will become seven gems because of the power of this sutra.

Buddha memberitahu lebih jauh pada Vajrapani, “Jika ada orang yang menyalin sutra ini dan meletakkannya ke dalam sebuah stupa, maka stupa itu akan [berubah] menjadi Stupa Gudang Vajra semua Buddha. Ia juga merupakan Stupa Berkah Rahasia Hati Dharani Semua Buddha. Ia merupakan stupa sembilan juta sembilan ratus ribu koti Buddha. Ia juga merupakan stupa puncak mahkota (usnisha) dan mata semua Buddha. Stupa ini akan dilindungi oleh kekuatan spiritual semua Buddha. Apabila ada orang yang meletakkan sutra ini ke dalam suatu stupa atau patung Buddha, patung itu akan menjadi terbuat dari tujuh permata, serta memiliki daya kekuatan sehingga dapat mengabulkan segenap dambaan. Payung, tirai, jala, roda, piring, genta, alas, dan anak tangga [berharga] akan tercipta dengan kekuatan [berkah spiritual] tersebut. Benda-benda yang terbuat dari lumpur, kayu, batu, atau bata akan berubah menjadi tujuh permata berharga karena kekuatan sutra ini.

***

All Buddhas will add their powerful force and continuousely bless this Sutra by honest speech.

Semua Buddha akan menambahkan daya kekuatannya dan tanpa henti memberkahi sutra ini dengan sabda-sabda murni.

***

If any sentient being prostrates himself before and offers an incense and a flower to this Stupa. Serious sin of eight billion kalpas of this sentient being will be deleted. His disaster will be avoided when he is alive. He will reborn in a Buddhist family after he dies. If anybody should be punished to Avici Hell, when he prostrates himself before this Stupa one time or walks around this Stupa one time clockwise. The door of the Hell would be closed and the road of Bodhi will be opened.

Jika ada orang yang menghaturkan hormat di hadapan stupa ini serta mempersembahkan dupa serta bunga, kesalahan berat selama delapan juta kalpa akan dihapuskan. Ia akan terhindar dari segenap bencana dalam kehidupannya. Ia akan terlahir dalam keluarga Buddhis setelah wafatnya. Apabila ada orang yang seharusnya terjerumus ke dalam neraka Avici, namun menghaturkan penghormatan pada stupa ini [walau] sekali saja atau berjalan mengelilinginya searah jaruh jam, maka gerbang neraka akan tertutup baginya dan jalan menuju Bodhi (pencerahan) akan terbuka [lebar].

***

All Buddhas will bless by spiritual power to any place where the Stupa or the image locates. No tornado, thunderstorm, lightning will do harm. No poisonous snake, poisonous worm and poisonous beast may hurt. No lion, mad elephant, tiger, wolf, wild bees may hurt. No panic from yaksa, raksasa, putana, pisaca, zhemei demons, monsters, epilepsy. No sick from cold or hot, lilou, tanzhu, sore and scabies.

Semua Buddha akan memberkahi dengan kekuatan spiritualnya tempat-tempat di mana terdapat stupa-stupa atau gambar Buddha [semacam itu]. Tidak ada angin topan, badai, dan halilintar yang membahayakan akan menimpa. Tidak ada ular berbisa, cacing berbahaya, serta hewan beracun lainnya akan dapat melukai. Tidak ada singa, gajah gila, harimau, serigala, dan lebah liar akan membahayakan orang yang hidup di sana. Tidak ada kepanikan yang disebabkan oleh makhluk halus yaksha, raksasa, buta, nakunshe (?), zheli (?), makhluk-makhluk menakutkan, atau penyakit ayan. Tidak akan ada penyakit baik karena serangan hawa dingin atau panas, tidak pula berjangkit penyakit lilou, tanzhu, borok, atau skabies.

***

Anybody will avoid all disasters if he just has a look at this Stupa.

Seseorang akan terhindar dari bencana hanya dengan semata-mata memandang pada stupa itu.

***

No plague will hapen from human, horses, animals, boys and girls. He will not suffer from unnatural death. He will not be wounded by knife, water and fire. He will not be invaded by robbers, thieves or enemies. He will not suffer from hunger and poor. No incantation from ghosts and monsters may do harm.

Tidak ada wabah penyakit yang akan menimpa orang, kuda, hewan, anak laki-laki dan perempuan. Mereka tak akan mengalami kematian tak wajar. Mareka tak akan terluka oleh senjata tajam, air, maupun api. Mereka tidak akan dicelakai oleh para perampok, pencuri, ataupun musuh. Mereka tak akan menderita karena kelaparan atau kemiskinan. Tidak ada serangan gaib dan makhluk halus jahat serta mengerikan sanggup mencelakakan mereka.

***

The Four Heavenly Kings and their relatives will protect him day and night. Great Yaksa Generals from the Twenty Eight Departments, and the sun, moon, five stars banners cloud and comets will protect him day and night. All the Dragon Kings will reinforce their air to create rain on time. All the Heavenly beings, Trayastrimsa Heaven will come down three times for offering.

Empat Maharaja Langit beserta pengikutnya akan melindungi mereka. Para Jenderal yaksha dari keduapuluh delapan divisi beserta matahari, rembulan, panji lima bintang, dan bintang-bintang berekor akan melindungi mereka siang dan malam. Seluruh naga surgawi akan mengumpulkan uap air sehingga hujan dapat turun pada waktunya. Seluruh makhluk surgawi, [termasuk] dari Surga Trayastrimsha akan datang tiga kali guna menghaturkan persembahan.

***

All Celestial beings come three times for praising, surrounding and salute to this place. Sakradevanam Indra and all Heavenly girls come down to do offering three times day and night. This place is blessed by all Buddhas. This Stupa is like that because the Sutra is inside.

Seluruh makhluk surgawi akan hadir tiga kali demi melantunkan pujian, mengelilingi serta menghaturkan sembah sujud bagi tempat tersebut. Maharaja Sakra beserta gadis-gadis surgawi akan turun menghaturkan persembahan tiga kali baik siang maupun malam. Tempat ini diberkahi oleh semua Buddha. Stupa ini memiliki kemuliaan seperti itu karena terdapat sutra di dalamnya.

***

If anybody establishes a Stupa with mud, stone, wood, gold, silver, cupper and lead, and he writes this spiritual Dharani and put it inside. The Stupa become seven gems as soon as the Dharani is put. The steps, plates, umbrellas, covers, bells and wheels become all seven gems. The Buddha forms around the four sides of this Stupa stay and protect day and night because of the Dharma.

Jika ada orang yang mendirikan sebuah stupa dengan tanah liat, batu, kayu, emas, perak, tembaga, atau timah hitam, lalu menuliskan dharani ini serta meletakkan di dalamnya, stupa tersebut akan berubah menjadi tujuh permata mulia begitu dharani ini diletakkan di dalamnya. Anak tangga, piring, payung, tirai, genta, dan roda semuanya berubah menjadi tujuh pertama mulia. Tubuh-tubuh Buddha yang berada di empat penjuru stupa ini akan melimpahkan perlindungannya baik siang maupun malam karena [kekuatan] Dharma.

***

The seven gems Stupa with whole bodies relics wonderful precious store grows by the power of this Dharani to Akanistha Heaven. All Heavenly beings pay respects to, protect, pay offering to this Stupa day and night when it rises to the Heaven.

Stupa tujuh permata dengan dengan sarira seluruh tubuh yang ajaib dan berharga akan bertumbuh dengan kekuatan dharani ini hingga [tingginya] mencapai Surga Akanistha. Seluruh makhluk surgawi akan menghaturkan penghormatannya, melindungi, serta memberikan persembahan pada stupa ini, baik siang maupun malam, saat tingginya mencapai alam surga.

***

Vajrapani asked: "Why is this dharma so wonderfully virtuous?" The Buddha said:" Because of the spiritual power of this Casket Seal Dharani."  

Vajrapani bertanya, “Mengapakah Dharma ini begitu luar biasanya?” Sang Buddha menjawab, “Dikarenakan kekuatan spiritual Dharani Meterai Kotak tersebut.”

***

Vajrapani said:” We wish The Buddha take pity on us and speak this Dharani.”

Vajrapani berkata, “Kami berharap agar Buddha berbelas kasih pada kami dan sudi mengucapkan dharani tersebut.”

***

The Buddha said:" Listen and think, do not forget. The bright appearance of branch bodies of all Buddhas of the present and the future. The whole body relics of all Buddhas in the past are in this Casket Seal Dharani. All the Buddhas' three bodies are also inside." Then The Buddha spoke the Dharani:

Buddha berkata, “Dengarlah dan hafalkan, jangan sampai lupa. Perwujudan gemilang tubuh semua Buddha dari zaman sekarang dan akan datang beserta sarira seluruh tubuh Buddha masa lampau terdapat dalam Dharani Meterai Kotak ini. Selain itu, ketiga tubuh Buddha juga berada di dalamnya.” Kemudian Buddha melafalkan dharani itu:
.



.


.

When The Buddha finished speaking this Dharani, All Buddhas spoke from the mound to praise:"Good indeed, good indeed, Sakyamuni, you come to this turbid world and speak this profound Dharma for the benefit of those living beings who have nobody to rely on. This important Dharma will stay for the benefit, serene and happiness of the world for a long time."

Ketika Buddha selesai mengucapkan dharani ini, semua Buddha melantunkan pujian dari dalam gundukan itu, “Baik sekali! Baik sekali! Sakyamuni, engkau hadir di tengah kekeruhan dunia serta membabarkan Dharma mendalam ini demi kepentingan para makhluk yang tak memiliki sandaran hidup. Dharma penting ini akan bertahan demi melimpahkan kebajikan, kedamaian, serta kebahagiaan bagi semua makhluk dalam kurun waktu yang lama.”

***

At that time, The Buddha told Vajrapani: " Listen, listen, this important Dharma has immeasurable spiritual power and uncountable benefit. It is like the precious gratified pearls on the banner. It spread gems to fulfil all wishes.

Pada saat itu, Sang Buddha memberitahu Vajrapani, “Dengarlah! Dengarlah! Dharma yang penting ini memiliki kekuatan spiritual dan kebajikan yang tak terukur. Ini bagaikan mutiara berharga penghias pada sebuah panji. Ia laksana penyebar batu-batu permata berharga demi memenuhi segenap dambaan [semua makhluk].

***

I just tell you one ten thousandth of this Dharma. You should remember for the benefit for all.

Yang kubabarkan ini barulah sepersepuluh ribu bagian dari keseluruhan Dharma ini. Engkau hendaknya senantiasa mengingatnya demi kebajikan semua makhluk.

***

If any bad person felt into the Hell. He suffered seriously and did not know when he could be relieved. If his son or grandson calls the dead person's name and read this Dharani for seven times. The melting copper and hot iron becomes suddenly a pond with astaguna water. A lotus flower carries him with a precious cover upon his head. The door of Hell will be broken and the road of Bodhi opens. The lotus flower flies to the World of Ultimate Bliss (Sukhavatiloka). All the wisdom appears naturally. He is happy to speak and stay at a position of supplement of a Buddha.

Jika ada pelaku kejahatan berat yang terjatuh ke dalam neraka, yang sangat menderita dan tidak mengetahui pada siapa ia seharusnya berlindung. Bila putera atau cucu orang ini menyebutkan nama orang yang meninggal itu dan melafalkan dharani ini sebanyak tujuh kali. Cairan tembaga serta besi yang panas dan membara [di neraka] dengan sekejap akan berubah menjadi kolam [menyejukkan], yang airnya memiliki delapan sifat menyenangkan. Sebuah bunga teratai dengan tudung mulia di atasnya akan muncul. Pintu neraka akan pecah berantakan dan jalan menuju Bodhi akan terbuka lebar. Bunga teratai itu akan terbang dan menghantarnya menuju ke Tanah Buddha Sukhavati. Seluruh kebijaksanaan akan muncul dengan sendirinya. Ia akan berbahagia karena memiliki kesempatan untuk mendengar Dharma serta berjumpa dengan seorang Buddha.

***

If any person suffers many diseases and is suffering acute pain because of his cause of serious sin. If he reads this spiritual Dharani for twenty one times. All the diseases and worries will disappear. He will enjoy uncountable blessings and long life.

Jika ada orang yang menderita beraneka penyakit dan diserang oleh rasa sakit yang dashyat karena telah melakukan kesalahan berat; apabila ia melafalkan dharani ini sebanyak duapuluh satu kali, seluruh penyakit dan kekhawatirannya akan lenyap. Ia akan menikmati tak terhitung berkah kebajikan serta berusia panjang.

***

If any body lives in a poor family because he was miserly, his clothes can not cover his body. His food can not keep him survival. He appears to be very week and thin, people don't like to see him. This person feels ashamed. He goes to a mountain taking some wild flowers. He grinds some wood to make incense. He goes to the front of this Stupa to prostrate and make offerings. He walks around the Stupa seven times clockwise. He weeps and repents. The poor effect is deleted and wealth comes suddenly. Seven gems come like raining. Nothing is in shortage. But at this time he should offer to The Buddha and The Dharma; and donate to the poor. If he is miserly, the wealth will disappear suddenly.

Jika seseorang terlahir di keluarga miskin karena kekikirannya [pada kehidupan lampau], dimana pakaiannya tidak sanggup menutup seluruh tubuhnya. Selalu kekurangan makanan demi mempertahankan hidup. Penampilannya menjadi lemah dan kurus. Orang lain tidak suka berjumpa dengannya. Apabila orang ini merasa malu dan pergi ke sebuah gunung guna memetik beberapa bunga liar, menggiling [beberapa batang kayu] guna dijadikan dupa. Setelah itu, ia pergi ke hadapan stupa ini untuk menghaturkan hormat serta persembahan, berjalan mengelilinginya tujuh kali searah dengan jarum jam; meneteskan air mata dan menyesali kesalahannya. Kemiskinan orang itu akan sirna dengan segera dan kemakmuran akan diperoleh. Tujuh permata berharga akan tercurah dengan derasnya. Tidak ada kekurangan lagi. Tetapi mulai saat itu, ia harus menghaturkan persembahan pada Buddha dan Dharma, serta beramal pada orang miskin. Jika ia menjadi kikir, kemakmuran yang telah diperoleh akan lenyap dengan seketika.

***

If anybody establishes a Stupa with a height of four fingers for planting good roots. He uses mud or bricks according to his ability. He writes this spiritual Dharani and puts it into this Stupa. He prostrates himself before this Stupa with fragrant flowers. Frangrant cloud comes out from the small Stupa because of the power of the Dharani and his faith. The fragrance and cloudy light spread all over the Dharma Realm. This fragrance and brightness will do Buddhist deeds. The merit and virtual are as the same as abovementioned. That is to say no any wishes are not satisfying.

Jika seseorang mendirikan sebuah stupa dengan tinggi empat jari demi menanam benih kebajikan. Entah ia menggunakan tanah liat atau batu bata sesuai dengan kemampuannya, lalu menuliskan dharani ini dan meletakkannya di dalam stupa. Kemudian ia bernamaskara di hadapan stupa itu sambil membawa bunga-bunga harum; maka awan harum akan memancar keluar dari stupa itu dikarenakan kekuatan dharani serta keyakinannya. Cahaya harum dan berwujud awan akan membumbung menuju seluruh alam dharma (dharmadatu). Keharuman dan kegemilangan ini akan memanifestasikan aneka kebajikan. Pahala dan kebajikannya sama dengan yang telah disebutkan di atas. Tidak ada harapan yang tak akan terpenuhi.

***

In the age of decadence, if noble men and noble women of the four families of believers, strive to build this Stupas and settle the miraculous Dharani in it, the resulting virtue and merits will be immeasurable.

Pada zaman kemerosotan, jika ada pria atau wanita berbudi dari kalangan empat kelompok umat Buddha, berusaha keras untuk membangun stupa-stupa semacam ini dan meletakkan dharani ajaib ini di dalamnya, jasa dan pahala kebajikan yang diperolehnya sungguh tak terukur.

***

If some one who comes to the Stupa begging for blessing, he offers a flower or an incense, prostrates himself before and makes offerings to the Stupa, and circumanbulates the Stupa clockwise. Because of such merits, the person will automatically gain happiness, high position and fame without striving; obtain longevity and richness without asking; defeat enemies and thieves without fighting; diminish hatreds and curses without expelling; avoid diseases and plagues without curing: get a noble husband or a lovely wife without searching: bear smart sons and pretty daughters without praying; and all wishes will be fulfilled.

Jika ada orang yang mengharapkan berkah dengan mengunjungi stupa ini, dimana ia mempersembahkan setangkai bunga atau dupa, bernamaskara di hadapan stupa tersebut, menghaturkan persembahan serta mengelilinginya searah jarum jam; dikarenakan kebajikan semacam itu, orang tersebut dengan sendirinya akan memperoleh kebahagiaan, kedudukan tinggi, dan kemakmuran tanpa perlu bersusah payah. Umur panjang dan kekayaan akan dimilikinya tanpa meminta; musuh dari berbagai penjuru akan dikalahkan tanpa perlu bertarung; kebencian dan kutukan akan sirna tanpa usaha apapun; penyakit dan wabah menyakit akan menghindar dengan sendirinya; suami yang mulia atau istri yang baik akan diperoleh tanpa mencari; putera cerdas serta puteri cantik akan diperoleh; dan seluruh dambaan akan terpenuhi.

***

If there are birds, pigeons, dogs, wolves, mosquitoes and ants, coming to the shadow of this Stupa or stepping on the grassland, they will destroy the obstruct and understand from ignorance. They will enter a Buddhist’s home and receive the Dharma wealth.

Jika terdapat burung, burung dara, anjing, serigala, nyamuk, dan semut, terkena bayangan stupa ini atau menginjak rerumputan di sekitarnya, halangan karma mereka akan sirna serta terbebas dari kebodohan. Mereka akan menerima kekayaan Dharma.

***

If any person sees the form of the Stupa, or he hears the sound from the bells, or hears the name of this Stupa, or he is at the shadow of this Stupa. His criminal obstruction will be demolished. His wishes will be fulfilled. He will enjoy a serene life and will reborn in the World of Ultimate Bliss after he dies. If anybody uses a little mud to repair the spoiled wall of the Stupa, or uses a small stone to prop up the leaning Stupa. His blessing and lifespan will be raised. He will become a Wheel Turning King (Cakravartin)after this life.

Jika ada orang melihat stupa ini, mendengar suara genta-gentanya, mendengar nama stupa ini, atau berada di bawah bayangannya; seluruh hambatan akibat karma buruknya akan dilenyapkan. Dambaan-dambaan hatinya akan terpenuhi. Ia akan menikmati hidup yang damai serta terlahir di Tanah Buddha Sukhavati setelah kematiannya. Apabila ada orang yang menggunakan sedikit tanah untuk memperbaiki dinding stupa yang rusak atau menggunakan sebongkah batu kecil untuk menyangga stupa itu; berkah kebajikannya akan melimpah dan usianya akan bertambah panjang. Ia akan terlahir sebagai Raja Pemutar Roda Dharma setelah kehidupan ini.

***

After my nirvana, if anybody in the four families of my believers offers incense and flowers, sincerely vows to read this Dharani in front of the Stupa aiming to relieve the suffering of those in evil patterns, every sentence will eliminate great light to shine the three evil patterns. All suffering will be gone. The living beings will be relieved from pain and the seed of Buddha will sprout. They will reborn in any pure lands as they wish

Setelah aku parinirvana, jika ada salah seorang di antara empat kelompok penganut ajaranku mempersembahkan dupa dan bunga, dengan tulus berikrar melafalkan dharani ini di depan stupa demi membebaskan para makhluk yang berada di alam penderitaan; maka setiap kalimat yang diucapkannya akan memancarkan cahaya gemilang hingga menyinari tiga alam sengsara. Seluruh penderitaan akan berakhir. Para makhluk akan terbebas dari penderitaan dan benih Buddha akan bertunas. Mereka akan terlahir di Tanah Buddha manapun sesuai kehendak mereka.

***

If anybody standing on a mount and read this Dharani sincerely. All living beings with hair, feather, scales and shells that are staying in the mountains, forest, rivers and seas within the sight of this man, will break the obstruction and understand from the ignorance. The original three natures of the Buddha will appear. They will stay in the serene place of great nirvana. If anybody walks with this person on the same road. Or anybody touches his clothes or steping on the footprint of this person. Or anybody meets him and has a talk with this person. The serious sin of this person will be demolished and he will fulfill a success.

Jika ada orang yang berdiri di puncak gunung dan melantunkan dharani ini dengan tulus, semua makhluk yang berada dalam jangkauan pandangan orang itu, baik yang berambut, berbulu, hidup di dalam tempurung, memiliki cangkang, yang hidup di gunung, hutan, sungai, atau lautan, akan terbebas dari belenggu dan kebodohan. Tiga hakekat asali Buddha akan memanifestasikan dirinya. Mereka akan bernaung dalam kedamaian nirvana. Jika ada orang yang berjalan dengan orang ini di jalan yang sama, menyentuh bajunya, menapaki jejak kaki orang ini, atau berbicara dengannya; kejahatan berat mereka akan dimusnahkan dan selain itu mereka akan mencapai kesuksesan.

***

At that time, The Buddha told Vajrapani: " Now I enjoin this sceret mysterious Dharani Sutra to you. You should pay respect and protect it. Let this Dharani Sutra be spread all over the world. Don't let the living beings stop learning it.

Saat itu Buddha memberitahu Vajrapani, “Kini aku menyerahkan sutra dharani yang penuh misteri ini padamu. Engkau hendaknya menghormati dan melindunginya. Semoga sutra dharani ini dapat tersebar ke seluruh penjuru dunia. Jangan biarkan para makhluk berhenti mempelajarinya.

***

Vajrapani said: " Now I am so lucky to be enjoined by Bhagavan. We wish to protect and spread this Sutra day and night to the world for paying a debt of gratitude to The Buddha. If anybody writes ,up holds and remind continuously this Sutra. We will urge the Sakra, Brahma and the four Kings of the Heaven (Catur Maharajika), all Dragons and the Eight Departments on the Heaven to protect this person day and night and do not leave him.

Vajrapani berkata, “Aku sangat beruntung dapat berjumpa dengan Yang Dijunjungi. Kami berikrar untuk melindungi dan menyebarkan sutra ini siang dan malam demi membalas budi kami pada Sang Buddha. Jika ada orang yang menyalin, mempertahankan, dan merenungkan terus menerus sutra ini, kami akan meminta Mahadewa Sakra, Empat Maharaja Langit, seluruh naga, dan delapan kelompok makhluk surgawi untuk melindungi orang ini siang dan malam tanpa pernah meninggalkannya barang sekejap-pun.”

***

The Buddha said: " Good indeed, Vajrapani. You protect this Dharma and do not let it stop for the great benefit of all living beings in the future.”

Buddha berkata, “Baik sekali, Vajrapani. Engkau melindungi Dharma ini dan jangan hentikan curahan kebajikannya bagi semua makhluk di masa mendatang.”

***

At that time, Bhagavan spoke The Casket Seal Dharani and spread the Buddhis deeds. After that they went to the Brahman's home and accepted offerings. They made great benefits to all Heavenly beings and Human beings and returned to their residence.

Pada saat itu, Yang Dijunjungi Dunia telah selesai mengucapkan Dharani Meterai Kotak dan membabarkan Dharma. Kemudian mereka pergi mengunjungi rumah sang brahmana dan menerima persembahannya. Seluruh makhluk surgawi dan umat manusia memperoleh manfaat yang sungguh besar. Mereka lalu pulang ke tempat kediamannya masing-masing.

***

At that time, all the Bhiksus, Bhiksunis, upasakas, upasikas, devas, nagas, yaksas, gandharvas ,asuras, garudas, kinnaras, mahoragas, Human beings and Non-human beings were all happy. They believed, accepted, up held and practised this Dharma.

Seluruh bhikshu, bhikshuni, umat awam pria serta wanita, naga surgawi, yaksha, gandharva, asura, garuda, kinnara, dan mahoraga; yakni semua makhluk baik manusia ataupun bukan manusia bersuka cita karena pembabaran Dharma ini. Mereka meyakini, menerima, mempertahankan, dan mempraktekkan apa yang baru saja dibabarkan oleh Sang Buddha tersebut.