SUTRA DHARANI METERAI KOTAK SARIRA SELURUH TUBUH RAHASIA HATI SEMUA BUDDHA
The Sutra
Of Casket Seal Dharani From The
Secrete Whole Bodies’ Relics Of All Buddhas' hearts
Sarvatathāgatādhisthānahrdayaguhyadhātuka-
ranndamudrādhāranisūtra.
一切如來心祕密全身舍利寶篋印陀羅尼經
Yiqie Rulaixin
Bimi Quanshen Shilibaoqieyin Tuoluonijing
Diterjemahkan
dari bahasa Sansekerta ke dalam bahasa Mandarin oleh Yang Arya Amoghavajra
semasa Dinasti Tang
Diterjemahkan
dari bahasa Mandarin ke dalam bahasa Inggris oleh Jian-shan Lin
Diterjemahkan
dari bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia oleh Ivan Taniputera
Taisho Tripitaka no. 1022A & 1023
.
Jasa pahala terjemahan ini dilimpahkan pada Empat Permata.
.
Dilarang menyebar luaskan sebagian atau seluruh terjemahan ini tanpa
seizin penerjemah. Jika telah mendapatkan izin untuk disebar-luaskan
maka tidak boleh menambah atau mengurangi apa pun yang terdapat di
terjemahan ini dari awal sampai akhir, dan linknya harus tetap
dicantumkan. Tidak boleh mengubah apa pun sebagaimana yang tercantum di sini.
.
Kritik dan saran membangun untuk kesempurnaan terjemahan diterima dengan senang hati.
.
Thus I have heard, at one time, The
Buddha was at the Precious Bright Pond in the No-dirt Garden in the country of
Magadha, surrounded by an assembly of uncountable high Bodhisattvas, High
Pratyeka Buddhas, Devas, Nagas, Yaksas, Gandharvas, Asuras, Garudas, Kinnaras,
Mahoragas, Human beings and Non-human beings.
DEMIKIANLAH YANG TELAH KUDENGAR. Sang Buddha sedang berdiam di Kolam Kegemilangan
Berharga di Taman Tanpa Kekotoran, Negeri Magadha. Ia dikelilingi oleh kumpulan
tak terhitung para bodhisattva serta pratyeka buddha tingkat tinggi, naga, yaksha, gandharva, asura, garuda, kinnara, mahoraga,
manusia, dan bukan manusia.
***
At that time, a high Brahman in this
assembly whose name was No-dirt and
Subtle Light. He was a wise man of profound knowledge. All people were
delightful to meet him. He took refuge with Triple Gems and always did ten good
deeds. He was very mercy and wise. He always wished all living beings to be
completely good and rich.
Pada saat itu hadirlah seorang brahmana mulia dalam
kumpulan itu yang bernama Tanpa Kekotoran serta Cahaya Mendalam. Ia merupakan
seorang bijaksana dengan pengetahuan mendalam. Semua orang senang berjumpa
dengannya. Ia telah berlindung pada Tiga Permata dan senantiasa melaksanakan
sepuluh tindakan bajik. Hatinya selalu diliputi belas kasih dan bijaksana. Ia
selalu berharap agar semua makhluk berada dalam keadaan sejahtera serta
berkelimpahan.
***
This Brahman No-dirt and Subtle light
stood from his seat. He walked to The Buddha and surrounded Him for seven
times. He offered The Buddha with many flowers and incense. He put very
expensive clothes and jewellery on The Buddha. He made obeisance to The
Buddha's feet , stood by one side and said: " We invite The World Honoured
One and all of you to accept my offering in my home tomorrow morning. Then The
Buddha promised.
Brahmana yang bernama Tanpa Kekotoran dan Cahaya
Mendalam itu bangkit dari tempat duduknya. Ia berjalan mendekati Buddha serta
mengelilinginya sebanyak tujuh kali. Dipersembahkannya banyak bunga serta dupa
pada Buddha. Ia meletakkan jubah-jubah dan perhiasan sangat berharga di hadapan
Buddha. Ditundukkannya kepalanya sebagai tanda hormat ke kaki Buddha, lalu
berdiri pada satu sisi seraya berkata, “Kami mengundang Yang Dijunjungi Dunia
dan siapa saja yang hadir di tempat ini untuk [bersama-sama] menerima persembahan
di tempat kediamanku besok pagi.” Buddha menerima undangan itu.
***
The Brahman knew The Buddha accepted his invitation. He
returned home quickly and prepared one hundred delicious food and drinks at
night. He cleaned all his halls and rooms. He hanged many banners. He brought
his relatives with incense, flowers and good music in the next morning. They
came to The Buddha and said: "It is the right time, please come to my
home". The Buddha answered the Brahman No-dirt Subtle Light kindly and
announced to the mass: "All of you should go to the Brahman's home and
receive the offering to let them receiving big benefit. Then The Buddha stood
up from his seat. Various colour light from The Buddha shown to ten directions
as soon as The Buddha stood. All the people saw and started to walk.
Sang
brahmana memahami bahwa Buddha menerima undangannya. Dengan segera ia kembali
ke tempat kediamannya serta mempersiapkan seratus makanan dan minuman lezat
malam itu. Dibersihkannya seluruh gedung dan ruangan, serta digantungkannya
banyak panji-panji. Pagi berikutnya, ia membawa serta keluarganya sambil
membawa dupa dan bunga. Para pemain musik turut serta dalam rombongan tersebut.
Mereka menghadap Buddha dan berkata, “Telah tiba waktunya, silakan datang ke
tempat kediamanku.” Buddha menyetujui apa yang dikatakan Brahmana Tanpa
Kekotoran dan Suara Mendalam itu. Beliau mengumumkan pada semua yang hadir di
tempat itu, “Kalian semua hendaknya pergi ke rumah brahmana ini guna menerima
persembahan sehingga ia dapat memperoleh pahala kebajikan besar.” Kemudian
Buddha berdiri dari tempat duduknya dan bersamaan dengan itu memancarlah cahaya
aneka warna. Semua orang yang menyaksikannya ikut [bangkit berdiri] dan mulai
berjalan [bersama-sama].
***
Then the Brahman brought with him incense and flowers
respectively with his relatives and devas, nagas, Astha Gathyas, the four
Brahman Kings walking in front to open and guide the way for The Buddha.
Selanjutnya, sang
brahmana beserta keluarganya berjalan sambil membawa dupa serta bunga. Demikian
pula dengan naga surgawi, delapan kelompok makhluk dan Empat Maharaja Langit.
Mereka berjalan di depan guna menjadi pembuka serta penunjuk jalan bagi Buddha.
***
At that time The
Buddha walked to a small distance and arrived at a garden named"
RICH"
Tidak berapa lama
Buddha berjalan, tibalah ia di sebuah taman yang bernama “Kaya.”
***
There was an old Stupa which was damaged with brambles and
grass. It was buried with tiles and rocks. It looked like a mound of mud. The
Buddha walked to this Stupa. The Stupa shone very brightly. A sound from this
mound of mud praising:
"Good indeed, Good indeed, Sakyamuni. Your walk today
is in a very good situation. And Brahman, you will receive great benefit
today." Then The Buddha paid respect to the Stupa and walked surrounding
clockwise to the Stupa. The Buddha took off his gown and put it on the mound of
mud. He wept seriously. After weeping He smiled again. At that time all Buddhas
from ten directions saw and wept. They emitted bright lights to shine this
Stupa. All the people was frighten and confused. At that time The Vajrapani
Bodhisattva wept seriously. He walked to The Buddha in a dignified manner with
his pestle turning and said to The Buddha:"
Di
sana terdapatlah stupa tua yang rusak dan ditumbuhi oleh alang-alang dan
rumput. Stupa itu terkubur dalam tumpukan ubin serta bebatuan. Ia nampak
bagaikan seongok lumpur. Buddha berjalan menuju stupa tersebut, yang
memancarkan sinar gemilang. Terdengarlah suara pujian dari gundukan lumpur itu:
“Bagus
sekali, bagus sekali, Sakyamuni. Hari ini merupakan saat yang sangat
menguntungkan, dan engkau, wahai Brahmana, akan menerima pahala kebajikan luar
biasa.” Kemudian Buddha menghaturkan penghormatan pada stupa itu dan berjalan
mengelilinginya searah jarum jam. Buddha mengambil jubahnya dan meletakkannya
di atas gundukan lumpur tersebut. Ia menitikkan air mata dengan derasnya.
Setelah menangis Buddha tersenyum kembali. Pada saat itu, para Buddha dari
sepuluh penjuru menyaksikan peristiwa tersebut dan meneteskan air mata pula.
Mereka memancarkan sinar terang pada stupa ini. Semua orang yang melihatnya
menjadi gemetar dan bingung. Bodhisattva Vajrapani [juga] menitikkan air mata
pada kesempatan itu. Ia berjalan ke hadapan Buddha dengan sikap hormat sambil membawa
vajranya dan bertanya:
***
Why is it so bright? Why do you weep? And The Buddhas from
ten directions are appearing with such a brightness. We wish The Thus Come One
to explain my question to the mass.
“Mengapakah
cahaya yang dipancarkannya begitu gemilang? Mengapakah engkau menangis? Para
Buddha dari sepuluh penjuru menampakkan diri dengan kecemerlangan yang sama.
Kami berharap agar Tathagata menjawab pertanyaanku di hadapan semua yang hadir
di tempat ini.”
***
Then The Bhagavan told Vajrapani."
All Buddhas' uncountable kotis heart dharani secrete seal Dharma is in this
great whole body relics concentration Buddhas' Stupa. This Stupa became
overlapping with no gap, as many as sesames. Hundreds and thousands of kotis
Buddhas Bodies are also as many as sesames. Hundreds and thousands of kotis
Buddhas' whole bodies relics concentration, even the eighty four thousand
Dharmas are inside this Stupa.
Sang
Bhagava memberitahu Vajrapani, “Tak terhingga Dharma Meterai Rahasia Dharani
Hati terdapat dalam Stupa Kumpulan Sarira Seluruh Tubuh Buddha ini. Stupa
ini benar-benar dipenuhi [olehnya] tanpa celah sedikitpun, sebanyak biji wijen;
dengan ratusan dan ribuan koti tubuh Buddha, yang banyaknya juga bagaikan biji
wijen. Ratusan dan ribuan koti kumpulan sarira seluruh tubuh Buddha, bahkan
84.000 Dharma bersemayam dalam stupa ini.
***
Ninety nine hundreds of thousands of millions kotis
Buddhas' heads' form are also inside. Because of this wonderful reason, no
matter where this Stupa is, it is very spiritual efficacious. The wonderful
virtue may satisfy all Earthly good wishes."
[Selain
itu], tak terhingga [sarira] yang berbentuk seperti kepala Buddha terdapat di
dalamnya. Karena musabab yang luar biasa inilah, tidak peduli di manapun stupa
ini berada, ia memiliki daya spiritual yang luar biasa. Pahala kebajikannya
sanggup mengabulkan seluruh dambaan duniawi.
***
When the mass heard The Buddha said like that. They left
all the dirty thoughts, and all the worries were gone. They obtained clean
Dharma eyes. They obtained one of the result according to their different
conditions. Their benefit were also different. Some body obtained Sakadagamin,
Sotapannas, Anagamin, Arhat, Pratyeka Buddhas and Boddhisattva, Avaivartas,
Sarvajnanas. Some people were certified to obtain the primary stage, the second
stage until the tenth stage of Boddhisattva position. Some of them obtained
satisfied Sad-Paramita. The Brahman left dirty thoughts and obtained five
spiritual penetrations.
Ketika
hadirin mendengar apa yang [baru saja] dibabarkan Buddha tersebut. Mereka
menghapuskan segenap kekotoran batin dan begitu pula dengan seluruh
kekhawatiran dalam diri masing-masing. Mereka merealisasi mata Dharma nan murni serta memperoleh buah
hasil sesuai dengan kondisi spiritual dan timbunan pahala kebajikan mereka yang
beraneka ragam. Beberapa orang mencapai tingkatan sakadagamin, shrotapanna,
anagamin, arhat, pratyeka buddha, bodhisattva, avaivartas, serta kebijaksanaan sarvajnana.
Selanjutnya ada pula yang mencapai tingkatan Bodhisattva pertama, kedua, hingga
kesepuluh. Beberapa di antara mereka menyempurnakan enam paramita. Sang brahmana sendiri menghapuskan kekotoran batinnya dan
merealisasi lima penembusan spiritual.
***
When Vajrapani Bodhisattva saw this strange matter, he said
to The Buddha: " Good indeed, so strange. We obtain such wonderful merit
and virtual since we hear about it. If we hear the truth and wholeheartedly
believe it, how much merit and virtual we can obtain?"
Ketika
Bodhisattva Vajrapani menyaksikan hal yang ajaib ini, ia bertanya pada Buddha,
“Bagus sekali, sungguh ajaib. Kami memperoleh pahala kebajikan luar biasa
setelah mendengarnya. Jika kami mendengarkan ajaran kebenaran dan dengan
segenap hati meyakininya, berapa besarkah jasa serta pahala kebajikan yang akan
kami peroleh?”
***
The Buddha said: " Listen Vajrapani. If there are
faithful men or faithful ladies and the four groups of disciples of mine in the
future bring forth to write this Sutra, it is equal to write all Sutras spoken
by ninety nine hundred thousand kotis Buddhas. They have planted good roots in
front of ninety nine hundred thousand kotis Buddhas. All the Buddhas take care
of them just like protecting their eyes, also like the mercy mothers taking
care of their sons. If anybody read this one Sutra, it is equal to reading all
Sutras spoken by all Buddhas from the past, present and the future. Because of
this reason, ninety nine hundred thousand kotis Buddhas, Proper Enlightened
Ones as many as sesames come range upon range without any gap. They show up day
and night to bless this people. So all Buddhas as many as uncountable sand
grits in the Ganges will arrive even when the previous Buddhas range hasn't
left. They come by turns like the sands revolving in the whirling water. They
come to and fro without stop. If anybody offers this Sutra with incense,
flowers, beautiful clothes and wonderful decorations. They become Heavenly
flowers, beautiful clothes and wonderful decorations made from seven gems
appearing in front of ninety nine hundred thousand kotis Buddhas from the ten
directions of the Universe. These things piled up like The Sumeru Mountain for
offerings. The good roots they plant are also so many."
Buddha
berkata, “Dengarlah wahai Vajrapani. Jika ada pria atau wanita serta empat kelompok
siswaku yang memiliki keyakinan di masa mendatang menuliskan sutra ini, maka
tindakan itu dapat disamakan dengan menyalin seluruh sutra yang dibabarkan sembilan juta sembilan ratus ribu koti Buddha. Semua Buddha akan
menjaganya laksana melindungi matanya sendiri, atau bagaikan seorang ibu yang
merawat anaknya. Apabila seseorang membaca sutra
ini, maka tindakan itu dapat disepadankan dengan membaca semua sutra yang dibabarkan para Buddha di
masa lampau, sekarang, dan mendatang. Oleh karena itulah, sembilan juta
sembilan ratus ribu koti Buddha, Yang
Tercerahi, sebanyak biji wijen hadir semuanya tanpa celah sedikitpun. Mereka
menampakkan diri guna melimpahkan berkah baik siang maupun malam pada orang
ini. Semua Buddha yang jumlahnya bagaikan butiran pasir di sungai Ganga akan
hadir, kendati para Buddha yang telah hadir sebelumnya masih belum meninggalkan
tempat tersebut. Mereka datang bergiliran bagaikan pasir yang bergerak memutar
dalam pusaran air. Mereka datang dan pergi tanpa henti. Jika seseorang mempersembahkan
bunga, jubah indah, serta perhiasan yang elok dipandang pada sutra ini, maka seluruh persembahan itu
akan berubah menjadi bunga-bunga surgawi, [sedangkan] jubah serta perhiasannya
akan berubah menjadi benda-benda yang terbuat dari tujuh jenis permata di
hadapan sembilan juta sembilan ratus ribu koti
Buddha dari sepuluh penjuru tersebut. Benda-benda ini akan berlipat ganda
hingga setinggi Gunung Sumeru guna dipersembahkan. Benih kebajikan yang mereka
tanam sungguhlah besar.”
***
At that time, the Devas, Nagas,
Asta-Gatyah, Humans and Non-humans heard about this. They felt very strange and
talked to each other:" So strange is this spoiled mound. It has such
spiritual change because of the Buddhas' blessing." Vajrapani asked The
Buddha again:
Pada
saat itu, para naga surgawi, delapan kelompok makhluk, [baik] manusia dan bukan
manusia mendengar mengenai hal ini. Mereka merasa keheranan dan berkata satu
sama lain, “Begitu anehnya gundukan [lumpur] terbengkalai ini. Ia telah berubah
wujud secara spiritual karena berkah para Buddha.” Vajrapani bertanya pada
Buddha kembali,
***
"The World Honored One, why is the
seven gems Stupa becomes a mud mound now?"
“Yang Dijunjungi
Dunia, mengapa stupa tujuh permata itu menjadi gundukan lumpur sekarang?”
***
The Buddha told Vajrapani: " This
is not a mound. It is a wonderful great Stupa. It does not appear because the
mass's bad karma. The Stupa was hidden but the whole bodies of Buddhas are not
destructive. How can the vajra bodies of Buddhas be destroyed!
Buddha
berkata pada Vajrapani, “Ini bukanlah gundukan lumpur sama sekali. Ia merupakan
stupa agung nan ajaib. Stupa itu tidak terlihat [keagungannya] karena pengaruh
karma buruk orang yang melihatnya. Stupa itu tak terlihat tetapi keseluruhan
tubuh Buddha [yang tersimpan di dalamnya] tidaklah rusak. Bagaimana mungkin
tubuh vajra seorang Buddha dapat
dihancurkan?
***
When I enter nirvana, in the age of decadence and
compelling. If anybody who do illegal deeds, They should be punished to the
Hell. They do not believe the Triple Gems. They do not plant any good roots.
Buddhism will be hidden because of this reason. But this strong and durable
Stupa would not be destroyed because of blessing from all Buddhas' spiritual
power. The living beings without wisdom are covered by karma. They spoil the
gems and do not know to use it. Today I weep because of this reason. All
Buddhas weep also.
Setelah
aku parinirvana, pada zaman
kemerosotan dan kekacauan; umat manusia akan melakukan tindakan-tindakan jahat,
mereka akan terjerumus ke neraka. Mereka tidak meyakini Tiga Permata. Mereka
tidak menanam benih kebajikan. Buddhadharma akan “lenyap” karenanya. Tetapi
stupa yang kuat dan kokoh ini tidak akan hancur karena berkah kekuatan
spiritual semua Buddha. Para makhluk yang diliputi pandangan salah diselubungi
oleh karma buruk. Mereka menyia-nyiakan permata berharga dan tidak tahu
bagaimana memanfaatkannya. Itulah yang menyebabkan aku menangis hari ini dan
begitu pula dengan semua Buddha lainnya.
***
Moreover, The Buddha told Vajrapani:
"If anybody writes this Sutra and put it into a Stupa. It will be a Stupa
of all Buddhas' Vajra Store. It is also a Stupa of all Buddhas' Dharani Heart
Secrete Blessing. It is a Stupa of ninety nine hundred thousand kotis Buddhas.
It is also a Stupa of all Buddhas' tops and eyes. It will be protected by all
Buddhas' spiritual power. If anybody put this Sutra into a Stupa or a Buddha
statue, This Statue will be made by seven gems. It will be very efficacious and
will fulfill all wishes. The umbrellas, covers, nets, wheels, plates, bells,
bases and steps will be made by power. The material from mud, wood, stone or
brick will become seven gems because of the power of this sutra.
Buddha
memberitahu lebih jauh pada Vajrapani, “Jika ada orang yang menyalin sutra ini dan meletakkannya ke dalam
sebuah stupa, maka stupa itu akan [berubah] menjadi Stupa Gudang Vajra semua Buddha. Ia juga merupakan
Stupa Berkah Rahasia Hati Dharani
Semua Buddha. Ia merupakan stupa sembilan juta sembilan ratus ribu koti Buddha. Ia juga merupakan stupa
puncak mahkota (usnisha) dan mata
semua Buddha. Stupa ini akan dilindungi oleh kekuatan spiritual semua Buddha.
Apabila ada orang yang meletakkan sutra
ini ke dalam suatu stupa atau patung Buddha, patung itu akan menjadi terbuat
dari tujuh permata, serta memiliki daya kekuatan sehingga dapat mengabulkan
segenap dambaan. Payung, tirai, jala, roda, piring, genta, alas, dan anak
tangga [berharga] akan tercipta dengan kekuatan [berkah spiritual] tersebut.
Benda-benda yang terbuat dari lumpur, kayu, batu, atau bata akan berubah
menjadi tujuh permata berharga karena kekuatan sutra ini.
***
All Buddhas will add their powerful
force and continuousely bless this Sutra by honest speech.
Semua
Buddha akan menambahkan daya kekuatannya dan tanpa henti memberkahi sutra ini dengan sabda-sabda murni.
***
If any sentient being prostrates himself before and offers
an incense and a flower to this Stupa. Serious sin of eight billion kalpas of
this sentient being will be deleted. His disaster will be avoided when he is
alive. He will reborn in a Buddhist family after he dies. If anybody should be
punished to Avici Hell, when he prostrates himself before this Stupa one time
or walks around this Stupa one time clockwise. The door of the Hell would be
closed and the road of Bodhi will be opened.
Jika
ada orang yang menghaturkan hormat di hadapan stupa ini serta mempersembahkan
dupa serta bunga, kesalahan berat selama delapan juta kalpa akan dihapuskan. Ia
akan terhindar dari segenap bencana dalam kehidupannya. Ia akan terlahir dalam
keluarga Buddhis setelah wafatnya. Apabila ada orang yang seharusnya terjerumus
ke dalam neraka Avici, namun menghaturkan penghormatan pada stupa ini
[walau] sekali saja atau berjalan mengelilinginya searah jaruh jam, maka
gerbang neraka akan tertutup baginya dan jalan menuju Bodhi (pencerahan) akan terbuka [lebar].
***
All Buddhas will bless by spiritual power to any place
where the Stupa or the image locates. No tornado, thunderstorm, lightning will
do harm. No poisonous snake, poisonous worm and poisonous beast may hurt. No
lion, mad elephant, tiger, wolf, wild bees may hurt. No panic from yaksa,
raksasa, putana, pisaca, zhemei demons, monsters, epilepsy. No sick from cold
or hot, lilou, tanzhu, sore and scabies.
Semua
Buddha akan memberkahi dengan kekuatan spiritualnya tempat-tempat di mana
terdapat stupa-stupa atau gambar Buddha [semacam itu]. Tidak ada angin topan,
badai, dan halilintar yang membahayakan akan menimpa. Tidak ada ular berbisa,
cacing berbahaya, serta hewan beracun lainnya akan dapat melukai. Tidak ada
singa, gajah gila, harimau, serigala, dan lebah liar akan membahayakan orang
yang hidup di sana. Tidak ada kepanikan yang disebabkan oleh makhluk halus
yaksha, raksasa, buta, nakunshe (?), zheli (?), makhluk-makhluk menakutkan,
atau penyakit ayan. Tidak akan ada penyakit baik karena serangan hawa dingin
atau panas, tidak pula berjangkit penyakit lilou,
tanzhu, borok, atau skabies.
***
Anybody will
avoid all disasters if he just has a look at this Stupa.
Seseorang
akan terhindar dari bencana hanya dengan semata-mata memandang pada stupa itu.
***
No plague will hapen from human, horses, animals, boys and girls. He
will not suffer from unnatural death. He will not be wounded by knife, water
and fire. He will not be invaded by robbers, thieves or enemies. He will not
suffer from hunger and poor. No incantation from ghosts and monsters may do
harm.
Tidak
ada wabah penyakit yang akan menimpa orang, kuda, hewan, anak laki-laki dan
perempuan. Mereka tak akan mengalami kematian tak wajar. Mareka tak akan
terluka oleh senjata tajam, air, maupun api. Mereka tidak akan dicelakai oleh
para perampok, pencuri, ataupun musuh. Mereka tak akan menderita karena
kelaparan atau kemiskinan. Tidak ada serangan gaib dan makhluk halus jahat
serta mengerikan sanggup mencelakakan mereka.
***
The Four Heavenly Kings and their
relatives will protect him day and night. Great Yaksa Generals from the Twenty
Eight Departments, and the sun, moon, five stars banners cloud and comets will
protect him day and night. All the Dragon Kings will reinforce their air to
create rain on time. All the Heavenly beings, Trayastrimsa Heaven will come
down three times for offering.
Empat
Maharaja Langit beserta pengikutnya akan melindungi mereka. Para Jenderal
yaksha dari keduapuluh delapan divisi beserta matahari, rembulan, panji lima
bintang, dan bintang-bintang berekor akan melindungi mereka siang dan malam.
Seluruh naga surgawi akan mengumpulkan uap air sehingga hujan dapat turun pada
waktunya. Seluruh makhluk surgawi, [termasuk] dari Surga Trayastrimsha akan
datang tiga kali guna menghaturkan persembahan.
***
All Celestial beings come three times
for praising, surrounding and salute to this place. Sakradevanam Indra and all
Heavenly girls come down to do offering three times day and night. This place
is blessed by all Buddhas. This Stupa is like that because the Sutra is inside.
Seluruh
makhluk surgawi akan hadir tiga kali demi melantunkan pujian, mengelilingi
serta menghaturkan sembah sujud bagi tempat tersebut. Maharaja Sakra beserta
gadis-gadis surgawi akan turun menghaturkan persembahan tiga kali baik siang
maupun malam. Tempat ini diberkahi oleh semua Buddha. Stupa ini memiliki
kemuliaan seperti itu karena terdapat sutra
di dalamnya.
***
If anybody establishes a Stupa with mud, stone, wood, gold, silver,
cupper and lead, and he writes this spiritual Dharani and put it inside. The
Stupa become seven gems as soon as the Dharani is put. The steps, plates,
umbrellas, covers, bells and wheels become all seven gems. The Buddha forms
around the four sides of this Stupa stay and protect day and night because of
the Dharma.
Jika
ada orang yang mendirikan sebuah stupa dengan tanah liat, batu, kayu, emas,
perak, tembaga, atau timah hitam, lalu menuliskan dharani ini serta meletakkan di dalamnya, stupa tersebut akan
berubah menjadi tujuh permata mulia begitu dharani
ini diletakkan di dalamnya. Anak tangga, piring, payung, tirai, genta, dan roda
semuanya berubah menjadi tujuh pertama mulia. Tubuh-tubuh Buddha yang berada di
empat penjuru stupa ini akan melimpahkan perlindungannya baik siang maupun
malam karena [kekuatan] Dharma.
***
The seven gems Stupa with whole bodies
relics wonderful precious store grows by the power of this Dharani to Akanistha
Heaven. All Heavenly beings pay respects to, protect, pay offering to this
Stupa day and night when it rises to the Heaven.
Stupa
tujuh permata dengan dengan sarira seluruh tubuh yang ajaib dan berharga akan
bertumbuh dengan kekuatan dharani ini
hingga [tingginya] mencapai Surga Akanistha. Seluruh makhluk surgawi akan
menghaturkan penghormatannya, melindungi, serta memberikan persembahan pada
stupa ini, baik siang maupun malam, saat tingginya mencapai alam surga.
***
Vajrapani asked: "Why is this
dharma so wonderfully virtuous?" The Buddha said:" Because of the
spiritual power of this Casket Seal Dharani."
Vajrapani
bertanya, “Mengapakah Dharma ini
begitu luar biasanya?” Sang Buddha menjawab, “Dikarenakan kekuatan spiritual Dharani Meterai Kotak tersebut.”
***
Vajrapani said:”
We wish The Buddha take pity on us and speak this Dharani.”
Vajrapani
berkata, “Kami berharap agar Buddha berbelas kasih pada kami dan sudi
mengucapkan dharani tersebut.”
***
The Buddha said:" Listen and think,
do not forget. The bright appearance of branch bodies of all Buddhas of the
present and the future. The whole body relics of all Buddhas in the past are in
this Casket Seal Dharani. All the Buddhas' three bodies are also inside."
Then The Buddha spoke the Dharani:
Buddha berkata, “Dengarlah dan hafalkan,
jangan sampai lupa. Perwujudan gemilang tubuh semua Buddha dari zaman sekarang
dan akan datang beserta sarira seluruh tubuh Buddha masa lampau terdapat dalam Dharani Meterai Kotak ini. Selain itu,
ketiga tubuh Buddha juga berada di dalamnya.” Kemudian Buddha melafalkan dharani itu:
.
.
When The Buddha finished speaking this
Dharani, All Buddhas spoke from the mound to praise:"Good indeed, good
indeed, Sakyamuni, you come to this turbid world and speak this profound Dharma
for the benefit of those living beings who have nobody to rely on. This
important Dharma will stay for the benefit, serene and happiness of the world
for a long time."
Ketika
Buddha selesai mengucapkan dharani
ini, semua Buddha melantunkan pujian dari dalam gundukan itu, “Baik sekali!
Baik sekali! Sakyamuni, engkau hadir di tengah kekeruhan dunia serta
membabarkan Dharma mendalam ini demi
kepentingan para makhluk yang tak memiliki sandaran hidup. Dharma penting ini akan bertahan demi melimpahkan kebajikan,
kedamaian, serta kebahagiaan bagi semua makhluk dalam kurun waktu yang lama.”
***
At that time, The Buddha told Vajrapani: " Listen,
listen, this important Dharma has immeasurable spiritual power and uncountable
benefit. It is like the precious gratified pearls on the banner. It spread gems
to fulfil all wishes.
Pada
saat itu, Sang Buddha memberitahu Vajrapani, “Dengarlah! Dengarlah! Dharma yang penting ini memiliki
kekuatan spiritual dan kebajikan yang tak terukur. Ini bagaikan mutiara
berharga penghias pada sebuah panji. Ia laksana penyebar batu-batu permata
berharga demi memenuhi segenap dambaan [semua makhluk].
***
I just tell you
one ten thousandth of this Dharma. You should remember for the benefit for all.
Yang
kubabarkan ini barulah sepersepuluh ribu bagian dari keseluruhan Dharma ini. Engkau hendaknya senantiasa
mengingatnya demi kebajikan semua makhluk.
***
If any bad person felt into the Hell. He
suffered seriously and did not know when he could be relieved. If his son or
grandson calls the dead person's name and read this Dharani for seven times.
The melting copper and hot iron becomes suddenly a pond with astaguna water. A
lotus flower carries him with a precious cover upon his head. The door of Hell
will be broken and the road of Bodhi opens. The lotus flower flies to the World
of Ultimate Bliss (Sukhavatiloka). All the wisdom appears naturally. He is
happy to speak and stay at a position of supplement of a Buddha.
Jika ada pelaku kejahatan berat yang terjatuh ke dalam
neraka, yang sangat menderita dan tidak mengetahui pada siapa ia seharusnya
berlindung. Bila putera atau cucu orang ini menyebutkan nama orang yang
meninggal itu dan melafalkan dharani
ini sebanyak tujuh kali. Cairan tembaga serta besi yang panas dan membara [di
neraka] dengan sekejap akan berubah menjadi kolam [menyejukkan], yang airnya
memiliki delapan sifat menyenangkan. Sebuah bunga teratai dengan tudung mulia
di atasnya akan muncul. Pintu neraka akan pecah berantakan dan jalan menuju
Bodhi akan terbuka lebar. Bunga teratai itu akan terbang dan menghantarnya
menuju ke Tanah Buddha Sukhavati. Seluruh kebijaksanaan akan muncul dengan
sendirinya. Ia akan berbahagia karena memiliki kesempatan untuk mendengar
Dharma serta berjumpa dengan seorang Buddha.
***
If any person suffers many diseases and is suffering acute pain because
of his cause of serious sin. If he reads this spiritual Dharani for twenty one
times. All the diseases and worries will disappear. He will enjoy uncountable
blessings and long life.
Jika ada orang yang menderita beraneka penyakit dan
diserang oleh rasa sakit yang dashyat karena telah melakukan kesalahan berat;
apabila ia melafalkan dharani ini
sebanyak duapuluh satu kali, seluruh penyakit dan kekhawatirannya akan lenyap.
Ia akan menikmati tak terhitung berkah kebajikan serta berusia panjang.
***
If any body lives in a poor family
because he was miserly, his clothes can not cover his body. His food can not
keep him survival. He appears to be very week and thin, people don't like to
see him. This person feels ashamed. He goes to a mountain taking some wild
flowers. He grinds some wood to make incense. He goes to the front of this
Stupa to prostrate and make offerings. He walks around the Stupa seven times
clockwise. He weeps and repents. The poor effect is deleted and wealth comes
suddenly. Seven gems come like raining. Nothing is in shortage. But at this
time he should offer to The Buddha and The Dharma; and donate to the poor. If
he is miserly, the wealth will disappear suddenly.
Jika
seseorang terlahir di keluarga miskin karena kekikirannya [pada kehidupan
lampau], dimana pakaiannya tidak sanggup menutup seluruh tubuhnya. Selalu
kekurangan makanan demi mempertahankan hidup. Penampilannya menjadi lemah dan
kurus. Orang lain tidak suka berjumpa dengannya. Apabila orang ini merasa malu
dan pergi ke sebuah gunung guna memetik beberapa bunga liar, menggiling
[beberapa batang kayu] guna dijadikan dupa. Setelah itu, ia pergi ke hadapan
stupa ini untuk menghaturkan hormat serta persembahan, berjalan mengelilinginya
tujuh kali searah dengan jarum jam; meneteskan air mata dan menyesali
kesalahannya. Kemiskinan orang itu akan sirna dengan segera dan kemakmuran akan
diperoleh. Tujuh permata berharga akan tercurah dengan derasnya. Tidak ada
kekurangan lagi. Tetapi mulai saat itu, ia harus menghaturkan persembahan pada
Buddha dan Dharma, serta beramal pada
orang miskin. Jika ia menjadi kikir, kemakmuran yang telah diperoleh akan
lenyap dengan seketika.
***
If anybody establishes a Stupa with a height of four
fingers for planting good roots. He uses mud or bricks according to his
ability. He writes this spiritual Dharani and puts it into this Stupa. He
prostrates himself before this Stupa with fragrant flowers. Frangrant cloud
comes out from the small Stupa because of the power of the Dharani and his
faith. The fragrance and cloudy light spread all over the Dharma Realm. This
fragrance and brightness will do Buddhist deeds. The merit and virtual are as
the same as abovementioned. That is to say no any wishes are not satisfying.
Jika
seseorang mendirikan sebuah stupa dengan tinggi empat jari demi menanam benih
kebajikan. Entah ia menggunakan tanah liat atau batu bata sesuai dengan
kemampuannya, lalu menuliskan dharani
ini dan meletakkannya di dalam stupa. Kemudian ia bernamaskara di hadapan stupa
itu sambil membawa bunga-bunga harum; maka awan harum akan memancar keluar dari
stupa itu dikarenakan kekuatan dharani
serta keyakinannya. Cahaya harum dan berwujud awan akan membumbung menuju
seluruh alam dharma (dharmadatu). Keharuman dan kegemilangan
ini akan memanifestasikan aneka kebajikan. Pahala dan kebajikannya sama dengan
yang telah disebutkan di atas. Tidak ada harapan yang tak akan terpenuhi.
***
In the age of decadence, if noble men and noble women of the four
families of believers, strive to build this Stupas and settle the miraculous
Dharani in it, the resulting virtue and merits will be immeasurable.
Pada zaman kemerosotan,
jika ada pria atau wanita berbudi dari kalangan empat kelompok umat Buddha,
berusaha keras untuk membangun stupa-stupa semacam ini dan meletakkan dharani ajaib ini di dalamnya, jasa dan
pahala kebajikan yang diperolehnya sungguh tak terukur.
***
If some one who comes to the Stupa begging for blessing, he offers a
flower or an incense, prostrates himself before and makes offerings to the
Stupa, and circumanbulates the Stupa clockwise. Because of such merits, the
person will automatically gain happiness, high position and fame without
striving; obtain longevity and richness without asking; defeat enemies and
thieves without fighting; diminish hatreds and curses without expelling; avoid
diseases and plagues without curing: get a noble husband or a lovely wife
without searching: bear smart sons and pretty daughters without praying; and
all wishes will be fulfilled.
Jika
ada orang yang mengharapkan berkah dengan mengunjungi stupa ini, dimana ia
mempersembahkan setangkai bunga atau dupa, bernamaskara di hadapan stupa tersebut, menghaturkan persembahan serta
mengelilinginya searah jarum jam; dikarenakan kebajikan semacam itu, orang
tersebut dengan sendirinya akan memperoleh kebahagiaan, kedudukan tinggi, dan
kemakmuran tanpa perlu bersusah payah. Umur panjang dan kekayaan akan
dimilikinya tanpa meminta; musuh dari berbagai penjuru akan dikalahkan tanpa
perlu bertarung; kebencian dan kutukan akan sirna tanpa usaha apapun; penyakit
dan wabah menyakit akan menghindar dengan sendirinya; suami yang mulia atau istri
yang baik akan diperoleh tanpa mencari; putera cerdas serta puteri cantik akan
diperoleh; dan seluruh dambaan akan terpenuhi.
***
If there are birds, pigeons, dogs, wolves, mosquitoes and ants, coming
to the shadow of this Stupa or stepping on the grassland, they will destroy the
obstruct and understand from ignorance. They will enter a Buddhist’s home and
receive the Dharma wealth.
Jika
terdapat burung, burung dara, anjing, serigala, nyamuk, dan semut, terkena
bayangan stupa ini atau menginjak rerumputan di sekitarnya, halangan karma
mereka akan sirna serta terbebas dari kebodohan. Mereka akan menerima kekayaan Dharma.
***
If any person sees the form of the Stupa, or he hears the
sound from the bells, or hears the name of this Stupa, or he is at the shadow
of this Stupa. His criminal obstruction will be demolished. His wishes will be
fulfilled. He will enjoy a serene life and will reborn in the World of Ultimate
Bliss after he dies. If anybody uses a little mud to repair the spoiled wall of
the Stupa, or uses a small stone to prop up the leaning Stupa. His blessing and
lifespan will be raised. He will become a Wheel Turning King (Cakravartin)after
this life.
Jika
ada orang melihat stupa ini, mendengar suara genta-gentanya, mendengar nama
stupa ini, atau berada di bawah bayangannya; seluruh hambatan akibat karma buruknya akan dilenyapkan.
Dambaan-dambaan hatinya akan terpenuhi. Ia akan menikmati hidup yang damai
serta terlahir di Tanah Buddha Sukhavati setelah kematiannya. Apabila ada orang
yang menggunakan sedikit tanah untuk memperbaiki dinding stupa yang rusak atau
menggunakan sebongkah batu kecil untuk menyangga stupa itu; berkah kebajikannya
akan melimpah dan usianya akan bertambah panjang. Ia akan terlahir sebagai Raja
Pemutar Roda Dharma setelah kehidupan
ini.
***
After my nirvana, if anybody in the four families of my believers offers
incense and flowers, sincerely vows to read this Dharani in front of the Stupa
aiming to relieve the suffering of those in evil patterns, every sentence will
eliminate great light to shine the three evil patterns. All suffering will be
gone. The living beings will be relieved from pain and the seed of Buddha will
sprout. They will reborn in any pure lands as they wish
Setelah aku parinirvana,
jika ada salah seorang di antara empat kelompok penganut ajaranku
mempersembahkan dupa dan bunga, dengan tulus berikrar melafalkan dharani ini di depan stupa demi
membebaskan para makhluk yang berada di alam penderitaan; maka setiap kalimat
yang diucapkannya akan memancarkan cahaya gemilang hingga menyinari tiga alam
sengsara. Seluruh penderitaan akan berakhir. Para makhluk akan terbebas dari
penderitaan dan benih Buddha akan bertunas. Mereka akan terlahir di Tanah
Buddha manapun sesuai kehendak mereka.
***
If anybody standing on a mount and read this Dharani sincerely. All
living beings with hair, feather, scales and shells that are staying in the
mountains, forest, rivers and seas within the sight of this man, will break the
obstruction and understand from the ignorance. The original three natures of
the Buddha will appear. They will stay in the serene place of great nirvana. If
anybody walks with this person on the same road. Or anybody touches his clothes
or steping on the footprint of this person. Or anybody meets him and has a talk
with this person. The serious sin of this person will be demolished and he will
fulfill a success.
Jika
ada orang yang berdiri di puncak gunung dan melantunkan dharani ini dengan tulus, semua makhluk yang berada dalam jangkauan
pandangan orang itu, baik yang berambut, berbulu, hidup di dalam tempurung,
memiliki cangkang, yang hidup di gunung, hutan, sungai, atau lautan, akan
terbebas dari belenggu dan kebodohan. Tiga hakekat asali Buddha akan
memanifestasikan dirinya. Mereka akan bernaung dalam kedamaian nirvana. Jika ada orang yang berjalan
dengan orang ini di jalan yang sama, menyentuh bajunya, menapaki jejak kaki
orang ini, atau berbicara dengannya; kejahatan berat mereka akan dimusnahkan
dan selain itu mereka akan mencapai kesuksesan.
***
At that time, The Buddha told Vajrapani: " Now I
enjoin this sceret mysterious Dharani Sutra to you. You should pay respect and
protect it. Let this Dharani Sutra be spread all over the world. Don't let the
living beings stop learning it.
Saat
itu Buddha memberitahu Vajrapani, “Kini aku menyerahkan sutra dharani yang penuh misteri ini padamu.
Engkau hendaknya menghormati dan melindunginya. Semoga sutra dharani ini dapat
tersebar ke seluruh penjuru dunia. Jangan biarkan para makhluk berhenti
mempelajarinya.
***
Vajrapani said: " Now I am so lucky to be enjoined by
Bhagavan. We wish to protect and spread this Sutra day and night to the world
for paying a debt of gratitude to The Buddha. If anybody writes ,up holds and
remind continuously this Sutra. We will urge the Sakra, Brahma and the four
Kings of the Heaven (Catur Maharajika), all Dragons and the Eight Departments
on the Heaven to protect this person day and night and do not leave him.
Vajrapani
berkata, “Aku sangat beruntung dapat berjumpa dengan Yang Dijunjungi. Kami
berikrar untuk melindungi dan menyebarkan sutra
ini siang dan malam demi membalas budi kami pada Sang Buddha. Jika ada orang
yang menyalin, mempertahankan, dan merenungkan terus menerus sutra ini, kami akan meminta Mahadewa
Sakra, Empat Maharaja Langit, seluruh naga, dan delapan kelompok makhluk
surgawi untuk melindungi orang ini siang dan malam tanpa pernah meninggalkannya
barang sekejap-pun.”
***
The Buddha said: " Good indeed, Vajrapani. You protect
this Dharma and do not let it stop for the great benefit of all living beings
in the future.”
Buddha
berkata, “Baik sekali, Vajrapani. Engkau melindungi Dharma ini dan jangan hentikan curahan kebajikannya bagi semua
makhluk di masa mendatang.”
***
At that time, Bhagavan spoke The Casket Seal Dharani and
spread the Buddhis deeds. After that they went to the Brahman's home and
accepted offerings. They made great benefits to all Heavenly beings and Human
beings and returned to their residence.
Pada
saat itu, Yang Dijunjungi Dunia telah selesai mengucapkan Dharani Meterai Kotak dan membabarkan Dharma. Kemudian mereka pergi mengunjungi rumah sang brahmana dan
menerima persembahannya. Seluruh makhluk surgawi dan umat manusia memperoleh
manfaat yang sungguh besar. Mereka lalu pulang ke tempat kediamannya
masing-masing.
***
At that time, all the Bhiksus,
Bhiksunis, upasakas, upasikas, devas, nagas, yaksas, gandharvas ,asuras,
garudas, kinnaras, mahoragas, Human beings and Non-human beings were all happy.
They believed, accepted, up held and practised this Dharma.
Seluruh
bhikshu, bhikshuni, umat awam pria serta wanita, naga surgawi, yaksha, gandharva, asura, garuda, kinnara, dan mahoraga;
yakni semua makhluk baik manusia ataupun bukan manusia bersuka cita karena
pembabaran Dharma ini. Mereka meyakini,
menerima, mempertahankan, dan mempraktekkan apa yang baru saja dibabarkan oleh
Sang Buddha tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar